Selasa, 23 November 2010

Tentang Reggae

Reggae adalah jenis musik yang mulanya berkembang di Jamaica sekitar akhir 60an, sebagai pengembangan dari Ska dan Rocksteady tetapi dengan tempo lebih lambat. Aksen dalam Reggae biasanya ditekankan di ketukan kedua dan keempat di tiap bar-nya, dengan bass-line atau rute bass yang cukup kompleks.

Arti kata Reggae sendiri ada yang menyatakan hampir sama dengan 'ragged' alias compang-camping, ada pula yang mengatakan asal kata Reggae dari irama beat yg dihasilkan keyboard dan gitar seperti berbunyi 'reggae, reggae, reggae', dan ada pula yang mengatakan bahwa reggae berasal dari istilah slang Jamaica 'streggae' yang berarti berpakaian asal-asalan. Bob Marley punya definisi sendiri, menurutnya kata Reggae berasal dari bahasa spanyol yang artinya 'Musik untuk Raja'.

Secara umum, Reggae dimainkan dalam notasi 4/4, karena adanya keseragaman dan kesederhanaan pola yang menyulitkan untuk bergerak di pola lain seperti 3/4. Saking sederhananya, kadang lagu-lagu reggae bisa saja hanya terdiri dari satu atau dua chord dari awal sampai habis. Kesederhanaan inilah yang membuat Reggae mudah dicerna dan dinikmati. Meskipun begitu, memainkan drum di lagu Reggae tidaklah mudah, dan memerlukan teknik yang sebaiknya dipelajari khusus. Begitu pula dengan bass-nya. Tentu saja, peran player yang lain juga tidak bisa disepelekan karena memainkan musik Reggae perlu penghayatan khusus yang tidak bisa diikuti begitu saja. You have to be Reggae-ed to play Reggae. Ditambah dengan jimbe / perkusi dan trumpet, maka Reggae akan makin sempurna.

Pada umumnya, lirik-lirik dalam lagu Reggae menceritakan tentang lingkungan dan kritik-kritik sosial, meskipun banyak juga yang bertema lebih ringan seperti kehidupan sehari-hari dan cinta. Reggae seringkali identik dengan simbol warna Merah, Kuning, dan Hijau. Sebenarnya, warna yang ingin disampaikan adalah Merah, Emas, dan Hijau. Merah melambangkan darah para pejuang, Emas melambangkan warisan kekayaan yang luar biasa, dan Hijau melambangkan hutan dan tanaman sebagai sumber kehidupan. Tiga warna ini berkaitan sangat erat dengan Gerakan Rastafari yang merupakan sebuah gerakan yang menganut aliran Monotheisme (berTuhan satu) yang mereka sebut dengan Jah, dan menganggap Tuhan ada dalam setiap diri manusia sehingga semua manusia pada dasarnya sama, tak ada yang berbeda.

Well, itulah informasi yang saya tahu (ditambah rangkuman dari berbagai sumber) tentang Reggae , musik yang beberapa bulan ini sering menghiasi playlist saya seiring dengan frekuensi manggung bersama Tropical Rasta yang meningkat. Semoga bermanfaat...

Senin, 22 November 2010

Semi Accoustic Performance by Masterbill Band

(klik foto untuk lihat video)

Foto diambil pada tanggal 26 September 2010, video dibuat sehari sebelumnya. Masterbill Band perform semi-akustik di Grand Tarakan Mall, di acara yang diadakan Telkomsel sebagai Guest-Star.

TROPICAL RASTA, Where I'm Reggae-ed Up!!!

Oyoyoyoy... Yo maaaaaan... Uyeeee...
Hohoho, this is time to shake your shoulder, mate...
Tropical Rasta adalah band yang saat ini menjadi satu-satunya band indie Tarakan yang bergerak di jalur reggae. Yup, reggae is their passion!!! Memang sangat terasa betapa kuatnya pengaruh reggae ke musikalitas, bahkan kehidupan mereka sehari-hari. Dan passion itu sangat terpancar dalam aksi-aksinya di panggung. Berbekal materi-materi dari Bob Marley, Steven & Coconut Treez, Imanez, Tony Q Rastafara, dan bahkan Shaggy Dog, Tropical Rasta menjanjikan sebuah performa enerjik yang mengajak siapapun yang menyaksikan untuk bergoyang reggae. Merasa jenuh??? Cari jadwal manggung mereka, dan bersiaplah berubah menjadi berwarna dan ceria, seceria warna Kuning, Hijau, dan Merah!!! Freedom, Love, and Peace!!!

Tropical Rasta terdiri dari Ade (vokal), Cecep (gitar), Denny (gitar), Iman (keyboard), Erwin (bass), Udie (jimbe), Lingga (trumpet), dan Ayie (drum). Karena Erwin sang bassist sedang memperdalam ilmunya, maka Tropical Rasta mengajak saya untuk menjadi additional bassist, sebuah ajakan yang sangat sulit untuk saya tolak. Dan benar, bersama mereka saya menemukan passion baru yang berbeda dari pengalaman-pengalaman bermusik sebelumnya. Pengalaman berharga untuk sebuah perjalanan, mengingat peran bass dalam reggae yang cukup besar.

Saat ini, Tropical Rasta sudah menghasilkan dua buah karya yang bisa dinikmati siapa saja secara gratis, yaitu Reggae Party dan Tetapkan Hati. Dan inilah tampang-tampang mereka :





Contact Person :
Jl. Pulau Flores RT.6 Gg. Damai (dpn mesjid Al-Miftah)
Kampung Satu - Tarakan.
085246394972


(baca juga : http://rawfromthenorth.blogspot.com/2010/10/2007-tropical-rasta.html)

Tentang Beatbox

Beatbox adalah salah satu bentuk seni yang menggunakan organ-organ di mulut dan sekitarnya untuk menghasilkan suara-suara perkusif, seperti suara drum set dan bass, atau juga suara unik lain seperti klakson, scratch, terompet, dan turntable. Bentuk beatbox dasar yang berupa suara drum atau sejenisnya sudah ada sejak lama, salah satunya yang sering diaplikasikan pada grup acapella dan nasyid.

Di Indonesia sendiri sudah terbentuk sebuah komunitas beatboxer yang secara rutin mengadakan pertemuan. Frontman di komunitas ini antara lain seperti Billy a.k.a BdaBX, Indra Aziz, dan Tito Fade2Black. Info tentang ini bisa diintip di indobeatbox.com. Di dunia, beberapa beatboxer yang cukup dikenal adalah Doug E fresh, Felix Zenger, Beardyman, dan Julia Dales. Selain grup acapella dan nasyid yang emang sering kita temui, yang paling pertama memikat hatiku ke beatbox adalah performance Blake Lewis di American Idol. Dia bisa bernyanyi dan ber-beatbox sekaligus dalam satu lagu. Menurutku ini skill yang berguna, coz bisa diterapkan di dalam karya musik. Pada acapella, beatbox digunakan sebagai substitusi alat perkusif, karena memang konsepnya semua pake vokal dan voice. Nhah kalo Blake Lewis menggunakan beatbox sebagai ornamen yang memperkaya lagu, meskipun dia pake band yang jelas sudah ada drum-nya. Ini membuat beatbox layak untuk diperhatikan lebih jauh. Setelah Blake Lewis ini, beatboxer lain yang mampu menyihirku adalah Felix Zenger, sepertinya yang udah pernah ada ditulis di posting sebelumnya.

Teknik dasar yang musti dikuasai dalam mempelajari beatbox adalah bagaimana caranya menghasilkan suara dari tiga elemen utama dari drum, yaitu bass, hihat, dan snare. Secara teori, tiga suara ini bisa dihasilkan dari mengucapkan huruf 'B', 'T/C', dan 'K', tapi tanpa menggunakan pita suara, tapi dari dorongan udara yang dikeluarkan dari kerongkongan. Suara snare ada bermacam-macam. Ada yang kering-funky, ada juga yang basah-housy. Dalam beatboxpun demikian. Selain menggunakan huruf 'K', suara snare bisa juga dihasilkan dari 'Pf' atau 'Ps'. Snare juga bisa diganti dengan cowbell atau clap. Cara memegang microphone dalam ber-beatbox memerlukan teknik tersendiri supaya suara yang dihasilkan makin mantap. Video lessonnya bisa dilihat di sini atau sini.



Mempelajari beatbox sangat menyenangkan, karena tidak memerlukan peralatan yang ribet dan mahal, serta bisa dilakukan dimana saja. Dalam beatbox, kemampuan merasakan dan membuat groove sangat penting, supaya bisa menerapkan teknik-teknik yang dipelajari dengan baik dan pada tempatnya. Terlebih lagi untuk saat ini, referensi tentang beatbox sudah sangat banyak tersebar di internet, sehingga banyak yang bisa dipelajari, dan dilatih sambil iseng-iseng waktu naik motor, mobil, atau ngantri busway, sambil nge-game, atau kegiatan rutin harian di kamar mandi. Tinggal buka youtube, masukin keyword "belajar beatbox" atau "beatbox lesson", pasti dah muncul tuh bejibun pelajaran ber-beatbox ria.

Jumat, 12 November 2010

Me & Dream Theater

Rocker mana sih yang ga ngerti Dream Theater??

Pada masanya (mungkin juga sampe sekarang), Dream Theater adalah simbol kegagahan dan kehebatan seorang rocker. Bangga banget kalo dibilang "widhiii, list mp3 nya full DT semua...", atau "nih, koleksi album DT gw lengkap nih", atau "gw udah liat semua konsernya DT". Makin bangga lagi kalo udah menguasai dan bisa memainkan lagu-lagu Dream Theater (yang manapun itu), baik gitaris, bassist, kibordis, drummer, ataupun vokalis. Ibaratnya, buat sebagian orang, seorang rocker belum bisa dibilang hebat kalo belum bisa memainkan lagu-lagu Dream Theater!!!

Oke, memang itu pendapat saya pribadi yang emang referensi dan pergaulan musiknya kurang luas, dan saya yakin juga banyak yang ga setuju. Tapi paling ga itu yang pernah saya rasakan auranya di sekitar saya.


Sebegitu hebatkah Dream Theater??

Buat yang ga begitu tahu tentang Dream Theater, ijinkan saya kasih gambaran sedikit. Dream Theater itu grup band yang anggotanya lima orang. Musik mereka pada dasarnya adalah rock. Tapi rocknya disini dikasih sentuhan progresif yang dominan. Jadi bisa dibilang core musiknya Dream Theater itu Rock Progresif. Progesif itu apaan? Maap sebelumnya, kalo kasih penjelasan teoritis saya ga bisa. Tapi menurut pemahaman jalanan, Progresif itu adalah musik yang rumit, melibatkan teknik ribet tingkat tinggi, ditambah perpindahan chord yang kesana kemari, dibungkus ketukan-ketukan yang susah dicerna karena tidak biasa, dan dikemas dalam lagu yang seringkali sangat panjang (lebih dari 5 menit, bahkan sampai 30menit, atau lebih). Jadi kalo niatnya mo rileks, sebaiknya tidak mendengarkan ini. Dari tingkat kesulitan tinggi itulah jadi muncul kesan bahwa penikmat dan pemain musik-musik Dream Theater adalah pemain jago, meskipun banyak juga yang memang suka musik DT karena murni menikmati.



Bukannya musisi yang main beginian juga banyak? Kenapa Dream Theater yang paling dikenal?

Betul bahwa musisi progresif ada banyak sekali, contoh mbahnya progresif adalah Yes, Pink Floyd, dan Rush. Konon band-band ini juga referensi nya DT. Diantara musisi-musisi lain, Dream Theater adalah pengusung Rock Progresif yang bisa menyajikan musik Progresif tadi ke dalam karya yang masih bisa dinikmati. Seperti yang umumnya kita rasakan bahwa kerumitan dan kenikmatan musik seringkali bertolak belakang. Musik rumit identik dengan dahi mengrenyit, musik nikmat identik dengan konfigurasi simpel. Nhah, Dream Theater mampu menyajikan musik rumit yang masih dalam batas-batas nikmat secara relatif. Musik ribet yang elegan dan ga norak. Im not saying musisi lain norak lho. Hanya saja dalam pengemasan karya, so far Dream Theater lah yang paling bisa menggabungkan semuanya.


So, maksud judulnya apa?

Dulu, pertama kali kenal DT waktu smp, sekitar tahun 1996. Waktu itu saya baru aja latian band di sebuah studio band di sawojajar, malang. Pas lagi nongkrong di luar, orang2 yang giliran latihan sehabis bandku maennya mengerikan. Terasa seperti dari planet lain. Bandku baru bisa maen jamrud dan boomerang, yang ini udah dobel pedal, tapping, dan ngebut2 lainnya. Karena penasaran, saya tanya ke mas penjaga studio, dan dikasihtahulah bahwa mas-mas yang di dalem lagi medley lagu-lagunya Dream Theater, Rush, sama satu lagi ga inget. Di rumah, dijelasin lagi sama kakakku kalo lagu tadi itu adalah Take The Time, dan kebetulan di rumah ada kaset DT pinjeman album Images & Words. Klop!!
Sejak saat itu saya langsung jatuh cinta pada pendengaran pertama sama DT. Bukan sekedar jatuh cinta, tapi udah jadi maniak. Semua album dicari dan dikoleksi. Semua video live dicari dan ditonton. Ada halangan keterbatasan dana yang cekak juga sih, tapi bermodal muka badak masih bisa lah minjem-minjem atau nonton numpang.
Hampir semua lagu DT saya apal, bahkan dengan hanya mendengarkan 5 detik pertama (percaya aja ya, jangan nantang pembuktian, hehehe). Sampe akhirnya, saya baru bisa memainkan salah satu lagunya waktu kuliah, coz baru di waktu itulah nemu partner band yang pas. Sialnya, di band itu saya paling tua, yang lain pada masih sma, drummernya malah masih kelas 5 SD. Waktu itu main Overture-Strange De Javu, plus Metropolis Part 1. Sialnya lagi, kalo diukur dari derajat kemampuan menguasai alat musik, saya paling payah dibanding yang laen. Ah, tapi ga masalah, yang penting udah (sok) bisa maen lagu Dream Theater. Walhasil, waktu itu kalo ikut festival rock udah ga malu-maluin amat.
Sampe akhirnya, ada satu titik dimana petualangan menikmati musik rumit itu mengalami kejenuhan. Setahun sejak lulus kuliah, progresif rock udah tidak lagi mendominasi playlist. Setahun kemudian malah udah jadi minoritas. Sekarang udah jarang dengerin. Kemaren sempet borong dvd live-nya, tapi baru sebagian kecil yang udah ditonton. Hanya saja, Dream Theater buatku tetep 'hero' di dunia musik, terutama rock progresif yang selalu ada di hati.

Personil Dream Theater :
James LaBrie (vocal)
John Petrucci (guitar)
John Myung (bass)
Jordan Rudess (keyboard)

Mantan Personil :
Kevin Moore (keyboard)
Mike Portnoy (drum)
Chris Collins (vocal)
Derek Sherinian (keyboard)
Charlie Dominici (vocal)



Kamis, 11 November 2010

Chapman Stick

Chapman Stick adalah sebuah alat musik yang berbentuk seperti batang yang lurus, bersenar banyak, dan dimainkan dengan cara ditekan/dipencet, seperti memainkan teknik tapping pada gitar. Alat musik ini terbilang cukup unik, karena seperti perpaduan antara bass, gitar, dan keyboard, dimana cara memainkannya dengan menekan, seperti pada keyboard, dengan range nada yang cukup lebar, namun menggunakan senar sebagai media penghasil bunyi, seperti gitar. Chapman juga terdiri atas senar tebal yang menghasilkan suara berfrekuensi rendah, seperti suara yang dihasilkan bass.

ini dia penampakannya :


Alat Musik ini ditemukan oleh Emmet Chapman (itulah mengapa disebut Chapman Stick), yang merupakan seorang gitaris jazz. Chapman Stick pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974, tepatnya pada tanggal 10 Oktober. Salah satu pengguna Chapman Stick yang paling terkenal adalah Tony Levin. Dia adalah personil grup King Crimson dan Liquid Tension Experiment (bersama Portnoy, Rudess, dan Petrucci), dan saat ini sedang getol menjalankan proyek musiknya bersama seorang drummer dan seorang pemain chapman stick lainnya, dalam sebuah band yang diberi nama Stick Men. John Myung dari Dream Theater juga beberapa kali menggunakan alat ini.

Bentuk Chapman Stick mirip dengan neck gitar, tapi lebih lebar dan panjang, yang memiliki 8, 10, atau 12 senar, dan kebanyakan mempunyai 36 fret. Karena range nada dan frekuensi yang lebar, Chapman Stick bisa menghasilkan suara bass yang rendah, suara melodi yang tinggi, atau rythm section yang ramai. Semua dimainkan dengan cara tapping (ditekan). Di Indonesia alat ini masih jarang dijumpai, begitu pula player yang fokus pada Chapman Stick. Di negara asalnya, harga sebuah Chapman Stick berada di kisaran 2ribuan USD. Harga yang cukup mahal untuk dijadikan bahan iseng-iseng.


Bonus : Performance of Stick Men

Jumat, 05 November 2010

Felix Zenger, A Beat In A Box!!

Drums, scratches, bass, vocals, effects — and just one mouth!!

Itulah kalimat pembuka di halaman depan situs resmi milik seorang Beatboxer. Namanya adalah FELIX ZENGER. Konon, secara subyektif, dia adalah salah satu beatboxer terbaik di dunia saat ini. Tapi sebelumnya, apa itu BEATBOX??? Sepertinya istilah ini belum terlalu familiar di telinga kita. Beatbox adalah salah satu bentuk seni dalam menghasilkan bunyi-bunyian alat musik, terutama pembuat beat/perkusif, dengan menggunakan mulut sebagai instrumen utama. Bunyi-bunyi yang bisa dihasilkan seperti : drum-snare-hihat dari drumset, scratch seperti yang dimainkan DJ, suara saxophone/trumpet, bahkan bass dan gitar, tergantung kemampuan si beatboxer. Pembahasan khusus tentang beatbox kita kupas lebih lanjut di post berikutnya.


Felix Zenger

Kembali ke Felix Zenger. Sebenernya Felix Zenger bukan beatboxer pertama yang pernah saya lihat. Pertama kali saya kagum waktu Blake Lewis tampil di American Idol. Di tivi juga beberapa kali muncul beatboxer lokal dengan kemampuan yang juga luar biasa, seperti Billy a.k.a BdaBX, Tito di Fade2Black, dan Indra Aziz. Tapi entah kenapa, waktu lihat Felix Zenger ngejam berdua bareng gitaris akustik di youtube, saya langsung jatuh cinta. Bukan sekedar pengen dengerin, tapi langsung pengen mempelajari gimana caranya.

Coba aja cek videonya di sini :



Gimana? Have the same excitement with me?
Mungkin ga gitu-gitu amat, tapi berlebihankah kalo saya bilang itu sangat keren????

Well, Felix Zenger adalah beatboxer berkewarganegaraan Finlandia. Dia pernah support artis-artis seperti : Chick Korea, James Brown (alm), Kanye West, Good Charlotte, dll. Saat ini, bersama Iiro Rantala di Piano Akustik dan Marzi Nyman di Gitar Elektrik, dia tergabung dalam satu grup band trio bernama Iiro Rantala New Trio. Band ini memainkan musik yang berkeliaran di area jazz-funk-fusion. Jadi bisa dibayangkan kemampuan beatboxing si Felix Zenger ini, sampai-sampai dia bisa menggunakan skill nya dalam satu lagu full (bahkan lebih) mengiringi gitaris dan pianis jazz, berperan sebagai beat-section full, bukan sekedar ornamen voice. Jelas kemampuan ini tidak bisa dianggap sepele. Pengaturan nafas dan menjaga stabilitas power dan artikulasi suara adalah kesulitan tersendiri yang musti dipelajari serius dalam ber-beatbox. Dalam hal ini, Felix Zenger jagonya. Selain itu, untuk bisa menyatu dengan irama jazz dengan sentuhan progresif membutuhkan kemampuan untuk menjaga beat tetap stabil, dan di saat yang sama harus siap untuk menaikturunkan tempo kapanpun diperlukan di lagu. Untuk urusan ini, Felix Zenger juga beres.
Memang, untuk varian suara, masih ada beberapa beatboxer yang mampu menghasilkan suara lebih unik. Tapi secara whole-package, Felix Zenger-lah yang ternyata mampu menarik hati saya untuk mempelajari beatbox.

Contoh musik Iiro Rantala New Trio bisa disimak di youtube, dengan single "Shit Catapult" berikut ini :

Kamis, 04 November 2010

Lirik dan Chord Lagu Menari-nya Maliq & D'Essentials

Di album baru nya Maliq n D'Essentials yang diberi judul The Beginning Of A Beautiful Life ada lagu yang berjudul Menari. Lagu ini lagi jadi earworm beberapa hari belakangan. Nuansa light jazz yang sangat nge pop, terasa cukup retro, tapi masih aja kerasa warna Maliq-nya berkat suara Angga. Akhirnya jadi gatel pengen sing along pake gitar. Dari hasil penerawangan, kira-kira kayak gini lah chord-nya, biarpun ga mirip2 amat, yang penting kita menyanyi dan bergembira. Enak banget buat maen gitar baik pas sendirian, rame-rame, ataupun lagi berduaan sama someone special.

Nih dia :

Intro : C sama F

CM7 (C doang juga gapapa)---------- F
Menari nari kita trus menari meski hujan rintik turun

CM7 --------------------------------------- F
Mengalun – ngalun bersama alunan angin malam berpelukan

---------Em7 ----------- F ----------------- Em7 ----- G
(denganmu) berbagi senyuman (denganmu)




CM7 --------------------------------------- F
Melayang – layang kita terus melayang meski langit tanpa bintang

CM7 --------------------------------------- F
Mendayu - dayu suara daun yang berjatuhan bermesraan

---------Em7 ----------- F ----------------- Em7 ----- G
(Denganmu) mengisi lamunan (Denganmu)


Reff 1:

C ------------ CM7 --------- C7 --------- F
Ooo… Lihat kita bertaburan bunga – bunga

------------- C ------------ CM7 --------- C7
Kupu – kupu saling menyapa mengajak kita

--------- F ----- Em7 --- Dm7 --- Em7
Terbang bersama kesana

--------- F ----- Em7 --- G
Menari – nari asmara


(chord sama kayak di atas)
Berjalan – jalan memecah genangan jejak air rintik hujan
bergandeng tangan berdua nyanyikan lagu cinta nostalgia
(Denganmu) menggapai khayalan (denganmu)

Back to reff 1

--------- Em7
(denganmu)

--------- F ------------ Em7
Mengisi lamunan (denganmu)

--------- F ------------ Em7
Mengapai khayalan (denganmu)

--------- G
Bahagia

reff 2:
Ooo…
Lihat kita bertaburan bunga – bunga
Kupu – kupu saling menyapa mengajak kita
Terbang bersama kesana

Hati kita bertaburan bunga – bunga
Kupu – kupu saling menyapa mengajak kita
Terbang bersama kesana

Menari diatas sana melantunkan lagu cinta
Menari – nari asmara