Kamis, 22 September 2011

Dream Theater and Their Drummer(s)

Di Dream Theater, Mike Portnoy bukan hanya sebagai pendiri, tapi juga peletak dasar nyawa lagu-lagu di album Dream Theater. Bersama Dream Theater, Mike Portnoy muncul sebagai drummer rock progresif kelas dunia. Namun secara mengejutkan, kerjasama Mike Portnoy dan Dream Theater berakhir di akhir tahun 2009 karena konflik internal yang bermula dari kejenuhan Mike Portnoy. Hal ini membuka satu hal yang sangat menarik, yaitu siapakah yang akan direkrut Dream Theater untuk menjadi penggantinya. Tidak mungkin mereka merekrut drummer abal-abal, selain atas nama reputasi, bergabung di sebuah band sebesar, serumit, seberat dan sekarismatis Dream Theater sama sekali bukan hal yang mudah. Karena itulah kemudian dilakukan audisi drummer yang direkam dan dipublikasikan ke seluruh dunia melalui youtube. Berikut adalah video-video tersebut :




Dari audisi tersebut akhirnya diputuskan bahwa posisi drummer di Dream Theater saat ini diserahkan kepada : MIKE MANGINI.


Di kalangan penikmat musik rock, Mike Mangini bukanlah nama yang asing. Mike Mangini adalah drummer yang sempat terkenal bersama band funk-rock, Extreme. Extreme sendiri di Indonesia lebih dikenal masyarakat sebagai band menye-menye dengan lagu hits-nya, More Than Words, meskipun sebenarnya band ini adalah band rock yang sangat berkarakter di bawah pimpinan sang King of Rhythm, Nuno Bettencourt. Jelas Mike Mangini sudah menjadi rockstar sebelumnya. Ditambah lagi dengan kapasitasnya yang pernah memecahkan rekor melakukan single stroke terbanyak dalam satu menit yang bisa dilihat di sini :


Secara aura bintang, sepertinya Mike Mangini tidak berada di bawah Mike Portnoy. Namun dari permainan, Mike Mangini kemungkinan akan membawa aura yang berbeda. Saya tidak mengatakan salah satu akan lebih buruk, tapi mengingat kiprah Mike Mangini di ranah rock yang tidak sering mengeksploitasi ketukan-ketukan progresif, Mangini tidak akan membawa Portnoy-isme ke dalam Dream Theater yang baru. Dream Theater sendiri rasanya akan selalu memainkan pola-pola progresif yang njelimet dan berubah-ubah, dan Mangini pasti akan menyesuaikan dengan itu, tapi untuk aksesoris dan keisengannya dalam melakukan pukulan-pukulan pengisi beat sepertinya tidak akan sedetil Portnoy. Paling tidak itu yang ada di benak saya. Karena itulah saya sangat penasaran terhadap album baru Dream Theater di era Mangini.

Sekarang album baru Dream Theater yang berjudul A Dramatic Turn Of Events sudah dirilis, dengan  lagu On The Back Of Angels sebagai hits andalannya. Sangat menarik untuk kita simak bersama apa yang dilakukan Mangini (sebagai dirinya sendiri) di tengah komposisi Dream Theater yang sangat berkarakter.