Selasa, 17 April 2012

Boyband, Joyful Or Boring?

A boy band (or boyband) is loosely defined as a popular music act consisting of only male singers. The members are expected to dance as well as sing, usually giving highly choreographed performances. More often than not, boy band members do not play musical instruments, either in recording sessions or on stage, and only sing and dance, making the term somewhat of a misnomer. However, exceptions do exist. In many cases boy bands are brought together by a producer through an audition process, although many of them form on their own. (taken from : http://en.wikipedia.org/wiki/Boyband)

Saya setuju dengan apa kata wikipedia tentang istilah boyband, yang menurut saya misnomer, atau ada kesalahan dalam penggunaan istilah. Jika dipahami secara gramatikal, maka boy artinya cowok muda, dan band bermakna beberapa orang yang memainkan alat musik secara bersama-sama. Kenyataannya? Boyband (dan juga Girlband) memunculkan beberapa orang dengan dandanan fashionable dan koreografi tertentu yang menyanyikan lagu tanpa memainkan alat musik.

Saya tidak pernah membenci boyband, meskipun bukan penggemar berat nya. Ketika smp dulu, saya suka banget sama If You Were Mine-nya Bed & Breakfast. Mungkin inilah lagu boyband pertama yang saya suka. Saya juga sering mendengarkan Backstreet Boys karena pengaruh sepupu cewe yang ngefans berat, dan waktu SMA telinga saya terasa sangat penuh disesaki lagu-lagu Westlife yang waktu itu menggema dimana-mana, dan sangat sering dibahas di kelas oleh temen-temen cewek saya. Saya juga tahu Trio Libels, ME, Cool Colors yang juga berjaya pada jamannya.

 (If You Were Mine - Bed & Breakfast, taken from youtube)
(perhatiin rambutnya)

Bagi saya, boyband tidak buruk. Saya juga tidak setuju kalau boyband dibilang cemen. Mungkin memang ada beberapa boyband yang tidak mempunyai kualitas yang cukup baik, tapi kalau melihat Backstreet Boys dan Take That, saya tidak berani bilang bahwa (secara general) boyband itu buruk. Buat saya, yang jadi ukuran utama kualitas boyband adalah vokal. Jika kualitas vokalnya bagus, tapi penampilan standar dan kemampuan dance biasa saja, masih cocok untuk dibilang boyband. Akan jadi sangat salah ketika personil boyband tidak bisa menyanyi, sehebat apapun kemampuan lainnya. Jika dance nya doang yang handal, lebih cocok jadi dancer. Jika penampilan doang yang menarik, mending jadi model aja.


Boyband Sesungguhnya

Buat saya, dari yang pernah saya lihat, Boyband paling ideal adalah The Dance Company. Dilihat dari kualitas vokalnya, siapa yang menyangsikan performa mereka? Baim dulunya adalah frontman Ada Band, Pongki adalah leader Jikustik, Nugie punya album trilogi dan sering perform bersama Alv Band, dan Ariyo sempat muncul bersama SOG dan merilis album solo, meskipun kemudian lebih sering muncul sebagai aktor. Sebagai mantan frontman, karakter masing-masing sudah terbentuk sangat kuat, selain didukung look yang fashionable. Kharisma mereka menjadi sangat menonjol ketika tampil dalam wawancara ataupun dialog, karena kemampuan berkomunikasi yang sangat handal, plus dibumbui celetukan jenaka yang sangat menghibur dan nyaris bisa disebut sebagai komedian. Selain bernyanyi, di beberapa performance mereka berempat juga menyajikan koreografi yang menarik meskipun sederhana. Dan yang paling penting dari semuanya, mereka memainkan alat musik!!!!

Di posisi yang sudah absolut, tentu saja Baim sebagai gitaris. Di awal-awal munculnya, Ada band sangat identik dengan gitaris-vokalis gondrong yang sangat nge-rock ini. Di The Dance Company, jelas tidak ada yang mampu memainkan gitar lebih baik daripada Baim, meskipun Baim adalah seorang multi-instrumentalis yang juga mampu memainkan drum, bass, keyboard, dan biola. Klip ini bercerita lebih banyak tentang itu :

(Sewaktu Kau Disisiku - Baim, taken from youtube)

Nugie diberi jatah memainkan drum, dan Pongki sebagai bassist. Ariyo, yang menurut saya berkarakter suara paling lemah, mengisi posisi sebagai lead vokal.

Empat vokalis ternama yang juga penulis lagu hits, dengan personality kharismatis dan menyenangkan, bergabung untuk bernyanyi bersama sekaligus memainkan alat musik, dengan diselingi koreografi sederhana, maka sempurnalah mereka sebagai sebuah Boyband di mata saya.

So, kembali ke judul, apakah boyband menyenangkan atau membosankan? Saya menikmati beberapa di antaranya, bahkan beberapa diantaranya kadang dinyanyiin waktu karaoke. Tidak banyak memang, tapi yang sedikit itu malah cukup memorable. Saat ini boyband memang sedang jadi trend, toh ga lama lagi juga bakal ilang. Ketika sudah dibawa enjoy dan kemudian bosan, kemungkinan saat itu boyband sudah tidak lagi jadi trend, dan muncul trend baru yang akan kembali muncul jadi fenomena. Jika ada boyband yang terus bertahan, so we can call them real musicians. Joyful or boring? Its just a cycle...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar