Minggu, 28 Oktober 2012

My Little Expectation On Tasya

I have a childhood, and it aint bad at all.

Banyak hal dari masa kecil yang memorinya tetap terbawa hingga waktu yang lama, salah satunya adalah kenangan musikal. Tentu saja kita melihat musik secara berbeda ketika usia kita bertambah, tapi ada beberapa diantaranya yang ikut berubah, tapi dengan garis merah sama, karena berisikan orang-orang yang sama dengan beberapa tahun lalu.

Satu orang yang paling mengejutkan saya adalah Bondan Prakoso. Saya ingat ketika meminta secara paksa pada orangtua saya album Si Lumba-Lumba nya Bondan Prakoso sepulang saya nonton sirkus lumba-lumba, dan tidak dituruti. Waktu itu saya masih SD. Selang beberapa tahun, ketika saya SMA, ada band fenomenal yang jadi bahan pembicaraan di kalangan anak band karena musiknya yang sangat funky, dengan diselingi akrobat oleh semua player nya. Band itu adalah Funky Kopral. Di band ini, si bassist adalah personil yang paling banyak mendapat sorotan karena kekuatan skill dan warna permainannya, dan ternyata dia adalah Bondan. Yak, si Bondan Lumba-Lumba itu!!! Dia sukses mentransformasikan bakat seninya dari penyanyi cilik menjadi musisi mumpuni. The same person, the same fame, the same success, but different image.

Bondan Kecil

Selain Bondan Prakoso, ada dua nama lagi yang sangat terkenal di masa kecilnya, dan kemudian meraih sukses yang sama (bahkan lebih) ketika dia tidak kecil lagi. Mereka adalah :

1. Agnes Monica

Agnes Monica dan Eza Yayang

Memulai karir sebagai penyanyi cilik sekaligus presenter, Agnes kecil memiliki kesan centil dan enerjik. Lalu lihatlah sekarang, Agnes adalah role model seorang pekerja keras yang fokus dan konsisten. Bisa dibilang pada dasarnya Agnes tidak dianugerahi bakat alami yang istimewa, good but not great, namun keinginan kerasnya mampu perlahan-lahan membawanya meraih semua mimpi. Agnes adalah aktris, dancer, bintang iklan, model, presenter, dan penyanyi yang mulai memasuki sukses internasional.


2. Sherina


Pertama kali muncul, Sherina langsung begitu mencengangkan. Sebagai penyanyi cilik, Sherina memiliki kemampuan vokal yang sangat berbeda dengan teman-teman sebayanya. Sherina memiliki bakat bernyanyi yang berteknik tinggi yang selevel dengan penyanyi profesional dewasa. Saat itu, Sherina adalah fenomena. Beberapa tahun berlalu, Sherina saat ini kembali tetap dengan kualitas musikalitasnya, bahkan dengan warna yang lebih mendalam. Sherina adalah penyanyi, penulis lagu, dan komposer. Sherina membawa image baru yang sama sekali tidak menyisakan karakter anak-anaknya. Dia tidak terjebak dengan popularitas masa lalu, dan berhasil mengembangkan bakatnya untuk kemudian diaktualisasikan dalam bentuk yang sangat up to date. Sherina adalah contoh bakat besar yang well-managed.

Nhah, sekarang waktunya kita membahas hal yang sejalan dengan judul yang saya tulis. Sesungguhnya, Indonesia bisa punya another 3 Diva, yang semuanya terdiri dari mantan artis cilik sukses yang kemudian meraih sukses setelah berubah image di masa dewasanya. Saya punya nama ketiga. Or at least, saya berharap nama ketiga ini bisa melengkapi 3 Diva itu.

Dia adalah : Tasya Kamila.

Tasya Kecil

Tasya adalah salah satu nama besar di masa kecilnya. Siapa yang tidak ingat lagu "Gembira Berkumpul", "Paman Datang", "Anak Gembala", dan "Libur Tlah Tiba"? Tasya mewakili sosok anak kecil yang diidam-idamkan semua Ibu di Indonesia. Lucu, imut, berani, ceria, polos, cantik, dan terkenal. Saat ini, Tasya adalah seorang mahasiswi, namun banyak yang merasa Tasya masihlah anak gembala yang sama seperti di video klipnya. Padahal Tasya sudah berubah menjadi remaja yang sangat cantik dan memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni. Buktinya, dia adalah Mahasiswi Akuntansi di salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini.

Namun, meskipun secara fisik (dan make up) sudah berubah image, Tasya belum sepenuhnya berhasil mengubah image karirnya dari seorang penyanyi cilik menjadi artis remaja atau dewasa yang memiliki karya baru yang bagus, bukan hanya mengandalkan reputasi lama saja.

Tasya Kamila - kapanlagi.com

Sebenarnya, bukan hanya Tasya yang belum berhasil lepas dari bayang-bayang ketenaran masa lalu. Sebut saja Joshua, Dea Ananda, Leony, Eno Lerian, dan Maisy. Meskipun masih dikenal hingga sekarang, karya mereka di usia dewasa tidaklah sebesar sewaktu mereka masih kecil.

Tasya pun begitu. Belum benar-benar membuktikan diri mampu menjadi artis yang diakui keberadaannya lebih dari gelar mantan artis cilik. Berbagai jalan telah ditempuhnya di dunia keartisan semasa remaja. Yang terbaru adalah dengan menerbitkan sebuah album yang seperti sebuah deklarasi bahwa Tasya bukan lagi si Anak Gembala. Tekad itu disampaikan melalui judul albumnya, "Beranjak Dewasa". Lalu kemudian, seberapa dewasakah album dewasa nya?

Album Tasya - Beranjak Dewasa


Dari covernya, sangat terlihat bawa Tasya indeed adalah wanita dewasa. Dari lagunya, album ini berisi 12 lagu yang ternyata di dukung oleh musisi-musisi kenamaan Indonesia, seperti Erwin Bragi, Dewiq, Tohpati, Ade Govinda, dan Sandy Canester. Ada juga satu lagu yang merupakan ciptaan Tasya sendiri, berjudul "Kau Pergi Saja". Menurut saya, satu lagu yang paling mewakili perubahan image nya menjadi penyanyi remaja yang beranjak dewasa adalah track terakhirnya, "Beranjak Dewasa". Memang liriknya masih menyiratkan bahwa Tasya "masih muda", namun aransemen dan cara bernyanyi Tasya terasa lebih sesuai umurnya. Di lagu-lagu lain, Tasya berusaha menyajikan tema-tema yang tidak lagi anak-anak, namun sayangnya karakter vokal Tasya entah mengapa masih tidak jauh berubah dari karakter si anak gembala. Begitu juga dengan teknik vokal yang belum istimewa, pengucapan "R" yang lucu seperti anak kecil yang baru melemaskan lidahnya, dan pemenggalan suku kata yang masih terdengar imut.

Tasya masih berusaha keluar dari belenggu lama, dan entah kenapa saya menyukainya. Ada harapan kecil yang menunggu Tasya bisa berbuat sesuatu dan kembali menjadi artis papan atas Indonesia dengan image baru yang sesuai dengan dirinya, dan kemudian ditulis oleh banyak media seperti : "Tasya, mantan artis cilik yang kembali sukses di masa remaja (dan dewasa) nya". Tasya memiliki bekal yang lebih dari cukup : cerdas, cantik, dan dikenal. Selebihnya adalah bagaimana caranya mengembangkan dan menyesuaikan diri. Mungkin bisa seperti BCL yang tidak berteknik tinggi namun berkarakter kuat didukung lagu-lagu yang cocok. Atau dengan berlatih intensif meningkatkan kemampuan teknik vokal sehingga bisa lebih luwes dalam membawakan tema-tema yang sedikit lebih berbobot. Or any other surprising unexpected things.

Well, Tasya, sebagai fans, saya menunggu.

:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar